Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Princeton University, di New Jersey, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pada dasarnya setiap manusia menyukai sebuah cerita. Hal ini diakibatkan karena saat mendengar, membaca, atau menonton dengan fokus, maka area otak yang sama akan menyala pada MRI (pencitraan resonansi magnetik) baik itu pada sang pencerita (melalui audio/visual/tulisan) ataupun pada orang yang memperhatikannya. Sehingga akan memberikan dampak seolah-olah kita sedang mengalami cerita tersebut.
Oleh sebab itulah, di era digital seperti saat ini teknik storytelling yang baik dibutuhkan oleh para content writer/creator, copywriter, dan sebagainya untuk memikat perhatian para audiens.
Sparklines merupakan teknik storytelling yang menceritakan tentang sebuah perbedaan antara keadaan yang terjadi sekarang, harapan yang diinginkan, serta langkah yang seharusnya dilakukan. Kamu bisa menuliskan sebuah permasalahan terlebih dahulu, lalu setelah itu menceritakan tentang langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Dengan menggunakan teknik ini, kamu dapat mempengaruhi pembaca maupun pendengar secara emosional dan kemudian menggiring mereka untuk mengikuti solusi yang kamu berikan.
Teknik ini dipopulerkan oleh seorang Profesor asal Amerika Serikat bernama Joseph Campbell. Monomyth adalah sebuah cara bercerita dengan menggunakan kisah perjalanan dari seorang pahlawan. Kamu bisa membuat konten yang mengisahkan tentang perjuangan dari awal hingga berhasil. Hal ini tentunya akan membuat para audiens tertarik untuk mengikutinya.
Ini adalah sebuah teknik storytelling yang mengangkat cerita dari kesalahan atau kegagalan yang pernah dilakukan. Kemudian dari hal itu kamu bisa memberikan solusi inovatif untuk memecahkan dan mengatasi permasalahan tersebut. Kamu bisa mengambil kisah dari pengalaman hidup seseorang yang pernah gagal, lalu ia dapat berhasil bangkit dan meraih kesuksesan. Hal ini akan membuat para pembaca atau pendengar kamu menjadi termotivasi karenanya.
Itulah beberapa teknik storytelling yang bisa diterapkan ke dalam konten berupa tulisan maupun audio atau visual. Storytelling yang baik akan meningkatkan personal branding di mata audiens. Maka dari itu, buatlah cerita yang sesuai dengan target market kamu agar mereka tertarik untuk mengikuti konten yang disajikan.Selamat mencoba!
3 Tips Jitu untuk Kerjasama dengan Influencer - VP BlogVP Blog 27 August 2021
[…] untuk membantu strategi pemasaran. Lakukanlah kerjasama yang baik dengan mereka agar dapat membuat konten yang dapat memikat perhatian calon pelanggan dan mencapai target yang telah ditentukan. Lalu bagaimana cara kerjasama dengan […]5 Tips untuk Memilih Influencer yang Tepat - VP BlogVP Blog 28 July 2021
[…] keterikatan mereka dengan para pengikutnya, sebab hal itu dapat dijadikan tolak ukur dalam membuat konten pemasaran yang […]3 Manfaat Instagram Reels untuk Mengembangkan Bisnis - VP BlogVP Blog 21 July 2021
[…] yang baik, maka sebaiknya buatlah konten yang menceritakan tentang karakter dari brand kamu. Konten storytelling yang simple, edukatif, dan menghibur dapat membantu kamu dalam menarik perhatian audiens serta […]
Leave a Message
You must be logged in to post a comment.